Velas Menjadi Masa Depan Blockchain Berkonsep Ramah Lingkungan dengan Nol Emisi
Blockchain Velas menggunakan teknologi terbaru dan memberikan pengguna semua keuntungan yang selama ini banyak dicari oleh komunitas cryptocurrency. Hal ini tidak hanya pada aspek kecepatan transaksi yang tergolong tinggi (50 000+ TPS), tetapi juga biaya yang sangat rendah (0,00001 $). Tak kalah pentingnya lagi, blockchain Velas juga menerapkan konsep karbon netral yang sangat penting untuk mengatasi besarnya tingkat pencemaran lingkungan.
“Salah satu prioritas utama kami adalah membuat dunia ini menjadi tempat yang lebih baik. Menjaga kelestarian ekosistem adalah salah satu tujuan kami” — Farhad Shagulyamov, Co-Founder dan CEO Velas
BTC dan Dampaknya terhadap Lingkungan
Bitcoin merupakan sebuah revolusi besar dalam dunia keuangan. Teknologi blockchain memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi secara peer-to-peer tanpa pihak perantara. BTC kini menjadi salah satu instrumen keuangan yang paling menarik. Kemudian permasalahan muncul, yakni Bitcoin juga jaringan blockchain lain ternyata dianggap tidak ramah lingkungan.
Bitcoin pada dasarnya tidak menghasilkan emisi, namun mekanisme konsensus di balik pionir cryptocurrency ini ternyata tidak memiliki efisiensi energi. Menurut data yang dikeluarkan oleh para ahli di University of Cambridge, saat ini konsumsi listrik untuk transaksi BTC melebihi rata-rata rumah tangga di AS.
Penelitian lainnya menunjukkan perbandingan konsumsi listrik tahunan antara jaringan Bitcoin dengan berbagai negara lain. Menurut data dari para ahli di Universitas Cambridge, jumlah konsumsi daya Bitcoin hampir setara dengan negara Belanda dan Argentina. Dengan pertumbuhan jaringan Bitcoin, konsumsi daya tentunya akan menjadi lebih tinggi dan jumlahnya kemungkinan akan meningkat secara signifikan di masa yang akan datang.
Penyebab Meningkatnya Konsumsi Listrik
Bitcoin didasarkan pada mekanisme Proof-of-Work, yang membutuhkan kekuatan penghitungan yang signifikan untuk membuat blok baru dan untuk melindungi seluruh jaringan. Pada awalnya, proses ini dapat diselesaikan menggunakan CPU (Central Processing Units). Sekarang untuk proses mining BTC, miner banyak menggunakan rig GPU atau bahkan ASIC (hardware khusus untuk cryptocurrency mining). Perkembangan model mining pada akhirnya turut berkontribusi pada peningkatan konsumsi listrik secara eksponensial.
Bitcoin bukan satu-satunya jaringan yang menggunakan mekanisme konsensus PoW. Masih banyak cryptocurrency lain beroperasi pada protokol boros energi ini. Dengan pendekatan yang sama untuk meningkatkan kompleksitas perhitungan dari waktu ke waktu kian membuat sistem operasi tersebut menjadi semakin berbahaya bagi lingkungan.
PoS vs. PoW
Para pemerhati lingkungan, bersama dengan masyarakat sadar lingkungan telah menunjukkan dampak negatif konsumsi energi yang berlebihan selama bertahun-tahun. Hal ini kemudian menjadi dasar pembuatan mekanisme konsensus baru yang disebut “Proof-of-Stake”. Meskipun sama-sama efektif dalam memproteksi jaringan, namun lebih unggul dalam konsep karbon netral.
Proof-of-Stake hampir tidak terlalu mementingkan perhitungan. Konsep mekanisme ini adalah membuat blok menggunakan node yang memiliki stake (menyimpan sejumlah token tertentu dalam suatu address). Meskipun ide menggunakan PoS banyak terkait dengan pemecahan masalah skalabilitas, namun sisi baiknya hal itu juga mempengaruhi konsumsi energi. Dampak lingkungan telah membuat developer beralih ke konsumsi energi yang lebih sedikit. Proof-of-Stake menjadi contoh bagaimana teknologi modern dapat beradaptasi dengan model baru sambil tetap mengutamakan kelestarian alam.
Hubungan antara Teknologi dengan Lingkungan
Velas adalah blockchain EVM tercepat yang pernah diciptakan (dengan 50.000+ TPS), dengan biaya terendah. Velas telah menyelesaikan masalah lingkungan dan ekologi saat ini dengan mengintegrasikan konsensus hibrida yang inovatif dari Delegated Proof-of-Stake (PoS) dengan Proof-of-History (PoH).
Dengan pertimbangan kerusakan secara besar-besaran pada aspek lingkungan yang disebabkan oleh industri crypto dengan menciptakan lebih banyak emisi tidak terkendali serta tidak bertanggung jawab. Tujuan utama yang ingin dicapai Velas yakni menjadi lebih stabil dan berkelanjutan.
Mekanisme konsensus Delegated Proof-of-Stake memberikan tingkat skalabilitas dan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Solusi ini pada dasarnya merupakan variasi dari PoS, dengan berbagai keunggulan dan mengurangi biaya serta konsumsi energi yang tinggi dengan mewadahi validator tanpa mekanisme persaingan seperti pada PoW. Mekanisme PoH memberikan kinerja jaringan tertinggi dibandingkan dengan sistem PoS lainnya. Dengan ide ini, teknologi ramah lingkungan akan menjadi pilihan prospektif untuk penggunaan lebih lanjut dan guna kepentingan dalam pengembangan industri blockchain.
Farkhad Shagulyamov, Co-Founder dan CEO Velas, memberikan tanggapan mengenai pengembangan terkini,
“Blockchain menjadi bagian yang semakin penting dari semua orang ketika menjalankan suatu bisnis. Saat teknologi tersebut bergerak lebih jauh ke arus utama, kami perlu menemukan cara baru yang setidaknya dapat mengurangi dampak kerusakan lingkungan. Sebagai salah satu bisnis terkemuka di sektor ini, kami bertanggung jawab dalam hal inovasi dengan pendekatan baru yang menunjukkan bahwa teknologi ini memiliki dampak baik untuk bisnis, manusia, dan bahkan untuk planet. Pengumuman hari ini merupakan langkah penting dalam mewujudkan tujuan tersebut.”
Selain itu, Timur Kemel, Ketua Dewan Penasehat Velas mengungkapkan pandangannya tentang inovasi baru tersebut:
“Di Velas, kami percaya blockchain merupakan sebuah bentuk dorongan sosial dan ekonomi secara positif yang dapat meningkatkan taraf kehidupan semua orang di seluruh dunia. Namun hal tersebut menandakan kami harus selalu berusaha untuk meningkatkan blockchain dalam upaya mengurangi dampaknya terhadap lingkungan. Sebagai suatu bisnis dengan konsep karbon-netral, Velas secara jelas menunjukkan bahwa blockchain dapat beralih dari penyebab masalah perubahan iklim menjadi bagian dari solusi perubahan iklim. Pendekatan baru kami memangkas jumlah energi yang digunakan untuk sebuah transaksi. Yang pada akhirnya menguntungkan kita semua.”