Perbedaan Antara Token Fungible Dan Non-Fungible

Velas Indonesia
4 min readDec 24, 2022

--

Saat ini, permintaan proyek berbasis blockchain cukup tinggi tidak hanya dari segi prospek investasi yang menguntungkan dengan adanya mata uang crypto, juga penggunaan secara langsung blockchain guna memenuhi kebutuhan yang tidak dapat dilakukan oleh solusi tersentralisasi yang biasanya berjalan secara tidak efisien. Secara khusus, kami membahas seputar token yang terdiri dari dua jenis: fungible dan nonfungible.

Meskipun tingkat popularitas gelombang pertama telah menurun, dengan angka penjualan puluhan dan ratusan ribu dolar selama beberapa tahun terakhir (mari kita ingat kembali karya Banksy yang ikonik, Love Is In The Air, mampu terjual seharga $12,9 juta di tahun 2021). Apakah kalian ingin mengulangi kesuksesan Banksy dan pemain penting lainnya di market NFT? Cari tempat yang nyaman dan mulai membaca artikel kami tentang perbandingan fungible vs non fungible token.

Apa Itu Token?

Token adalah aset digital yang beroperasi pada blockchain dengan koin crypto yang menjamin obligasi proyek blockchain (tidak harus sama) kepada pemiliknya. Secara konsep ini mirip dengan saham di exchange, namun lebih diterapkan di dunia cryptocurrency.

Dalam praktiknya, token menjadi catatan dalam distributed ledger. Manajemen mereka diimplementasikan menggunakan smart contract, yang menyimpan nilai kuantitas di akun pemiliknya. Pemilik mendapatkan akses ke token melalui aplikasi khusus yang menggunakan tanda tangan elektronik.

Peran token

Dalam hal manfaat bagi pemegang token, mereka memberi kebebasan penuh untuk berinvestasi, tidak dibatasi oleh undang-undang pemerintah, krisis ekonomi, dll. Seorang investor tidak memerlukan rekening bank untuk membeli token. Jadi, membeli token yang “tepat” dapat mendatangkan keuntungan besar bagi pemiliknya dalam jangka panjang.

Namun, token memiliki beberapa kelemahan. Terutama pada kepopuleran blockchain dan proyek yang memanfaatkan teknologi tersebut, saat ini cukup sulit untuk menemukan proyek yang tidak terindikasi dengan tindakan scam.

Oleh karena itu, mungkin terasa sulit bagi pemula yang hanya memahami fitur market cryptocurrency untuk menemukan aset yang tidak akan kehilangan nilai pasar eksternalnya setelah beberapa bulan atau tahun (semua bergantung pada strategi investasi yang dipilih).

Bagaimana Token Bisa Berbeda dengan Cryptocurrency?

Tidak seperti cryptocurrency, token tidak memiliki blockchain sendiri dan beroperasi berdasarkan standar yang diterima secara umum. Selain itu, token dapat dicetak, ditransfer antar wallet, dan dikelola sepenuhnya secara terpusat.

Perhatikan bahwa nilai pasar token, tidak seperti aset tradisional (non-digital), ini dipengaruhi oleh faktor yang lebih luas selain penawaran dan permintaan. Secara khusus, kami sedang membahas tentang pelepasan token tambahan, koneksi dengan aset lain, dll.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa cryptocurrency dapat dianggap sebagai token, tetapi tidak semua token dapat dianggap sebagai cryptocurrency. Di bawah ini, kami memberikan penjelasan agar kalian dapat mempertimbangkan perbedaan antara token nonfungible dan fungible.

Apa Itu Token Fungible?

Jadi, apa yang dimaksud dengan token fungible?

Sejarah token di dunia blockchain dimulai dengan adanya token fungible. Token Fungible menjadi pencatatan standar di salah satu blok blockchain, dan biasanya akan ada banyak pencatatan seperti itu.

Misalnya, setiap bitcoin milik seseorang merupakan salinan dari bitcoin lain yang dapat dibandingkan dengan mata uang fiat. Secara umum, semua cryptocurrency merupakan contoh dari token fungible. Memang, setiap koin crypto memiliki nilai yang sama dengan koin crypto lainnya dengan jenis yang sama pada waktu tertentu.

Apa saja kegunaan token fungible?

Token fungible dapat digunakan untuk melakukan pembelian dan transaksi keuangan lainnya. Secara umum, ini merupakan alat yang ideal untuk pembayaran ketika mata uang fiat tidak memungkinkan (atau tidak cocok) untuk digunakan karena alasan tertentu.

Contoh fungible

Contoh token fungible yang paling terkenal adalah Bitcoin, Ether, dan Litecoin. Secara umum, token fungible dari suatu proyek menjadi unit dari salah satu mata uang crypto secara internal.

Apa itu Token Non-Fungible (NFT)?

Dan apa yang dimaksud token nonfungible? Apa saja yang membedakannya dengan fungible?

NFT, atau non-fungible token menjadi unit yang bertindak sebagai versi digital berbasis blockchain dari berbagai item unik seperti lukisan, foto, video, musik, gif, atau konten apa saja yang dianggap unik. NFT sangat menarik bagi kolektor, gamer, dan pecinta seni, dan dapat dibeli atau dijual melalui lelang.

Dalam beberapa tahun terakhir, NFT menjadi sangat populer sehingga web resource terkenal, Harper Collins, memberikan gelar “Word of the Year” di tahun 2021. Memang seperti yang kami sebutkan di awal artikel, beberapa karya NFT berhasil terjual seharga ratusan ribu dan bahkan jutaan dolar AS.

Apa saja kegunaan token non-fungible?

NFT ditujukan untuk menandakan kepemilikan beberapa aset unik digital atau non-digital. Artinya, pemilik NFT menjadi pemilik sah dari suatu objek tertentu.

Contoh token non-fungible

Seperti yang kalian ketahui, NFT dapat merepresentasikan segala aset secara digital, termasuk karya seni dan objek nyata seperti real estate, barang antik, dan sebagainya. Contoh NFT populer lainnya adalah item dalam game, koleksi digital dan non-digital, nama domain, tiket acara, tweet, dll.

Bagaimana Cara Membuat, Membeli, dan Menjual Token Non-Fungible di Velas Blockchain?

Tim Velas memposisikan blockchain sebagai solusi ideal untuk membuat, menjual, dan membeli NFT. Untuk melakukan ini, devekoper Velas telah memberikan pengguna komisi minimal (komisi tetap hanya $0,00001 per transaksi), dengan kecepatan tinggi dalam hal Finalitas (hanya 1,2 detik), serta kinerja tinggi (50.000+ transaksi per detik). Blockchain tersebut didasarkan pada konsensus hybrid dari Delegated Proof-of-Stake (DPoS) dengan Proof-of-History (PoH).

Proyek blockchain Velas telah menggabungkan fitur terbaik dari Solana dan Velas EVM yang dirancang secara khusus. Dengan menggunakan Velas, developer dapat mengintegrasikan segala fungsionalitas NFT, mulai dari item hingga pasar global untuk pembuat konten unik. Velas juga menyediakan semua fungsi yang diperlukan untuk membuat NFT . Dan terakhir, ini memberikan developer fungsionalitas dari staking yang dapat diintegrasikan ke dalam proyek berbasis Velas.

Untuk membeli atau menjual NFT, kalian dapat menggunakan salah satu marketplace NFT di ekosistem Velas (misalnya, di Sparkies atau GPNFT). Untuk membuat NFT secara mandiri di Velas, kami menyarankan kalian untuk membaca panduan praktis ini.

Kesimpulan

Kami berharap kalian dapat memahami perbedaan token fungible vs non-fungible serta siap untuk memutuskan jenis token mana yang tepat untuk dijadikan investasi. Jika kalian telah siap untuk melanjutkan ke langkah berikutnya dan mencari blockchain yang andal untuk melakukan semua hal, pastikan Velas jadi pilihan utama.

--

--

Velas Indonesia
Velas Indonesia

Written by Velas Indonesia

Projek DPoS Blockchain yang dioperasikan dengan teknologi AI dengan keunggulan berupa transaksi yang aman, mudah, sangat terukur, dan sistem kontrak cerdas.

No responses yet